Makna Lambang Bunga Hitam
Sambil menunggu mata terpejam, terpikir ingin menulis tentang Bunga Hitam, yang menjadi logo PMR SMA 70 Bulungan. Bukan cuma karena ingin buat tulisan dan posting di blog bungahitam70.blogspot.com, dan akhirnya dapet kaos. Tetapi, memang sudah lama pertanyaan itu ada: ” kenapa PMR SMA 70 kok logonya bunga hitam ?”.
Karena keterbatasan waktu, maka niat untuk meminta ijin kepada para leluhur PMR SMA 70 yang menciptakan logo itu dulu, tidak dilakukan. Semoga tidak manjadi sebuah kesalahan. Toh hanya ingin menuliskan sesuatu yang ada di kepala tentang Bunga Hitam sebagai wujud rasa kepemilikan.
Aneh juga, kalau melihat ujud fisiknya, Bunga kok hitam ?
Karena kebanyakan bunga adalah berwarna cerah, seperti merah, kuning, ungu. Itulah umumnya warna bunga. Apalagi di era tahun 80-an belum jamak ada bunga berwarna hitam. Ada juga sih, bunga anggrek yang warnanya hitam. Tetapi itu bunga yang tidak umum, kalau pun ada, keberadaannya entah di belantara Kalimantan atau Papua. Malah bisa jadi adanya di benua Amerika di hutan belantara Amazon nun jauh disana.
Memang ada juga mawar warnanya hitam, tapi itu kan juga tidak umum. Kebanyakan warna bunga mawar merah, pink, atau putih.
Semakin bingung kenapa di tahun 80-an awal ada sekelompok pelajar SMA yang senang berorganisasi di PMR bersepakat memilih sebuah logo : Bunga Hitam.
Pertanyaan pertama: kenapa bunga ? dan pertanyaan kedua kenapa warnanya hitam ?
Apalagi kalau melihat induk organisasi PMI yang memiliki logo Palang Merah. Makin jauh kan ??. Induk organisasinya saja memiliki gambar logo palang, tetapi kenapa organisasi pengikutnya berlogo Bunga. Lalu apa yang mendasari memilih bunga ? Hitam lagi warnanya. Makin ngga terdeteksi.
Sepertinya, suasana romantisme tengah mengharu biru dan meliputi suasana kebatinan anak-anak SMA 70 bulungan pada masa dulu. Sehingga yang dipilih bunga, bukan tokek, bakiak, atau palu arit.
Mungkin karena bunga adalah simbol keindahan. Lah,.. trus apa hubungannya dengan PMR ? Memangnya PMR itu perkumpulan para aktivis salon ?..yang mementingkan keindahan dan kehalusan kulit wajah atau suka meniqure dan pediqure.
*mikir plus ngayal. sambil buka google dan wikipedia, mau cari makna lain dari bunga. Malah kebuka di wikipedia bunga sebagai bagian dari tumbuhan. Ngga seru nih. Terpaksa menghayal lagi deh.
Mencoba menyelami suasana kebatinan era 80-an yang masih zamannya Ali Topan, celana cut bray, rambut gondrong, motor trail, & kemping di gunung. Aha ! gotcha ! kemping di gunung. Mungkin faktor sering kemping di gunung yang buat anak PMR memutuskan bunga jadi simbol organisasi yang bertemakan kemanusiaan dan kesehatan ini. Kalau dilihat foto-foto jaman dinosaurus PMR memang pada gila kemping. Syahdan, mereka lebih seneng kemping dari pada ikut pelajaran di sekolah. he he he
Mungkin saja ada pengalaman batin anak PMR SMA 70 angkatan 80-an seperti ini: …Setelah semalaman lelah bernyanyi lagu ”Melati dari Jayagiri” Ciptaan Bimbo di depan api unggun di puncak Gunung Salak. Maka saat mereka terbangun di pagi hari, ketika matahari masih malu-malu muncul di ufuk timur di sela gunung, dan cahayanya menembus ranting dan daun cemara, hingga akhirnya jatuh menimpa sekuntum bunga. Dashyat ! Pengalaman batin yang sungguh luar biasa bukan ? Maka ditetapkanlah secara aklamasi tanpa disenting opinion, oleh para leluhur PMR SMA 70 bahwa Bunga adalah logo utama PMR SMA 70. titik
Lalu pertanyaan mereka kemudian, bunga yang seperti apa ? warnanya apa ? dan pernik apa lagi untuk melengkapi logo itu ?
Kalau dilihat sekilas, logo bunga hitam mirip dengan bunga tulip. Kenapa ya ? Bunga tulip kan asalnya dari negeri Belanda bukan ? Nga jelas.
Sepertinya ada obsesi tersembunyi dari para leluhur PMR SMA 70 terhadap negeri Belanda, hingga bunga Tulip dipilih menjadi simbol PMR SMA 70. Mungkin, ada salah satu anggota PMR yang ditinggal pacarnya ke negeri Belanda. (jiahh) Padahal, kalau mau yang khas bunga Indonesia ya bunga Raflesia Arnoldi alias Bunga Bangkai. (Tapi lucu juga kali ya kalo bunga bangkai jadi logo PMR ? walau lebih dekat dengan misi pertolongan pertama PMR, agar si korban tidak menjadi bangkai alias tewas.)
Warna hitam memberikan arti: berkabung (karena itu kalau ada yang meninggal kita pakai baju, kacamata, peci, selendang warna hitam). Tetapi, bisa juga keabadian dan keanggunan.
Lalu makna mana yang dipilih ? Saya menduga makna kedua yaitu keabadian dan keanggunan.
Artinya para pendiri PMR SMA 70 menginginkan bahwa organisasi PMR ini akan tetap ada walau sampai kapan pun untuk memberikan manfaat bagi sesama umat manusia. Dalem.
Keanggunan, ya itu, organisasi PMR ini harus tetap eksis dan semakin baik dalam segala hal. Kegiatannya, anggotanya, silaturahminya, pokoknya baik secara kualitas maupun kuantitas tas tas.
Lalu pernik-pernik. Ada obor dengan api menyala. (Terbayang juga, cerita sang atlet pembawa obor yang sedang berlari untuk menyalakan api di acara PON * sepertinya tahun 80 an ngetop banget atlet yang jadi pembawa obor, semisal pelari cepat Purnomo).
Sepertinya anggota PMR ingin diasosiasikan obor dengan semangat yang tak pernah padam. Jadi anggota PMR itu harus punya semangat untuk menerangi gelapnya malam, alias memberikan manfaat bagi sesama umat manusia. Dalem lagi.
Lalu rantai yang melingkari tulisan SMA 70 yang berarti, persaudaraan di antara anggota PMR SMA 70 akan senantiasa ada tak lekang oleh waktu dan menembus batas ruang serta sekat antar generasi. Bahwa sekali menjadi anggota PMR SMA 70, maka selamanya dia akan tetap anggota PMR 70 walau sudah lulus dari sekolah dan menjadi alumni. Mungkin kalau ada PMR 70 chapter Yogya, Semarang, Bandung, untuk mereka yang pada akhirnya melanjutkan kuliah atau pun menetap di kota tersebut.
Ikatan rasa persaudaraan yang kuat inilah yang membedakan antara organisasi PMR SMA 70 dengan organisasi lainnya di SMA 70 dan juga di sekolah lain.
Akhirnya selesai juga mereka-reka asa, membayangkan suasana kebatinan yang melingkupi para leluhur PMR SMA 70 saat dulu menciptakan logo bunga hitam.
Dihati terdalam ingin juga mendengar secara langsung dari para leluhur alias foundingFather PMR SMA 70. Semoga masih ada waktu dan kesempatan kita untuk bertukar pikiran antar generasi.
Semoga
WAP
Karena keterbatasan waktu, maka niat untuk meminta ijin kepada para leluhur PMR SMA 70 yang menciptakan logo itu dulu, tidak dilakukan. Semoga tidak manjadi sebuah kesalahan. Toh hanya ingin menuliskan sesuatu yang ada di kepala tentang Bunga Hitam sebagai wujud rasa kepemilikan.
Aneh juga, kalau melihat ujud fisiknya, Bunga kok hitam ?
Karena kebanyakan bunga adalah berwarna cerah, seperti merah, kuning, ungu. Itulah umumnya warna bunga. Apalagi di era tahun 80-an belum jamak ada bunga berwarna hitam. Ada juga sih, bunga anggrek yang warnanya hitam. Tetapi itu bunga yang tidak umum, kalau pun ada, keberadaannya entah di belantara Kalimantan atau Papua. Malah bisa jadi adanya di benua Amerika di hutan belantara Amazon nun jauh disana.
Memang ada juga mawar warnanya hitam, tapi itu kan juga tidak umum. Kebanyakan warna bunga mawar merah, pink, atau putih.
Semakin bingung kenapa di tahun 80-an awal ada sekelompok pelajar SMA yang senang berorganisasi di PMR bersepakat memilih sebuah logo : Bunga Hitam.
Pertanyaan pertama: kenapa bunga ? dan pertanyaan kedua kenapa warnanya hitam ?
Apalagi kalau melihat induk organisasi PMI yang memiliki logo Palang Merah. Makin jauh kan ??. Induk organisasinya saja memiliki gambar logo palang, tetapi kenapa organisasi pengikutnya berlogo Bunga. Lalu apa yang mendasari memilih bunga ? Hitam lagi warnanya. Makin ngga terdeteksi.
Sepertinya, suasana romantisme tengah mengharu biru dan meliputi suasana kebatinan anak-anak SMA 70 bulungan pada masa dulu. Sehingga yang dipilih bunga, bukan tokek, bakiak, atau palu arit.
Mungkin karena bunga adalah simbol keindahan. Lah,.. trus apa hubungannya dengan PMR ? Memangnya PMR itu perkumpulan para aktivis salon ?..yang mementingkan keindahan dan kehalusan kulit wajah atau suka meniqure dan pediqure.
*mikir plus ngayal. sambil buka google dan wikipedia, mau cari makna lain dari bunga. Malah kebuka di wikipedia bunga sebagai bagian dari tumbuhan. Ngga seru nih. Terpaksa menghayal lagi deh.
Mencoba menyelami suasana kebatinan era 80-an yang masih zamannya Ali Topan, celana cut bray, rambut gondrong, motor trail, & kemping di gunung. Aha ! gotcha ! kemping di gunung. Mungkin faktor sering kemping di gunung yang buat anak PMR memutuskan bunga jadi simbol organisasi yang bertemakan kemanusiaan dan kesehatan ini. Kalau dilihat foto-foto jaman dinosaurus PMR memang pada gila kemping. Syahdan, mereka lebih seneng kemping dari pada ikut pelajaran di sekolah. he he he
Mungkin saja ada pengalaman batin anak PMR SMA 70 angkatan 80-an seperti ini: …Setelah semalaman lelah bernyanyi lagu ”Melati dari Jayagiri” Ciptaan Bimbo di depan api unggun di puncak Gunung Salak. Maka saat mereka terbangun di pagi hari, ketika matahari masih malu-malu muncul di ufuk timur di sela gunung, dan cahayanya menembus ranting dan daun cemara, hingga akhirnya jatuh menimpa sekuntum bunga. Dashyat ! Pengalaman batin yang sungguh luar biasa bukan ? Maka ditetapkanlah secara aklamasi tanpa disenting opinion, oleh para leluhur PMR SMA 70 bahwa Bunga adalah logo utama PMR SMA 70. titik
Lalu pertanyaan mereka kemudian, bunga yang seperti apa ? warnanya apa ? dan pernik apa lagi untuk melengkapi logo itu ?
Kalau dilihat sekilas, logo bunga hitam mirip dengan bunga tulip. Kenapa ya ? Bunga tulip kan asalnya dari negeri Belanda bukan ? Nga jelas.
Sepertinya ada obsesi tersembunyi dari para leluhur PMR SMA 70 terhadap negeri Belanda, hingga bunga Tulip dipilih menjadi simbol PMR SMA 70. Mungkin, ada salah satu anggota PMR yang ditinggal pacarnya ke negeri Belanda. (jiahh) Padahal, kalau mau yang khas bunga Indonesia ya bunga Raflesia Arnoldi alias Bunga Bangkai. (Tapi lucu juga kali ya kalo bunga bangkai jadi logo PMR ? walau lebih dekat dengan misi pertolongan pertama PMR, agar si korban tidak menjadi bangkai alias tewas.)
Warna hitam memberikan arti: berkabung (karena itu kalau ada yang meninggal kita pakai baju, kacamata, peci, selendang warna hitam). Tetapi, bisa juga keabadian dan keanggunan.
Lalu makna mana yang dipilih ? Saya menduga makna kedua yaitu keabadian dan keanggunan.
Artinya para pendiri PMR SMA 70 menginginkan bahwa organisasi PMR ini akan tetap ada walau sampai kapan pun untuk memberikan manfaat bagi sesama umat manusia. Dalem.
Keanggunan, ya itu, organisasi PMR ini harus tetap eksis dan semakin baik dalam segala hal. Kegiatannya, anggotanya, silaturahminya, pokoknya baik secara kualitas maupun kuantitas tas tas.
Lalu pernik-pernik. Ada obor dengan api menyala. (Terbayang juga, cerita sang atlet pembawa obor yang sedang berlari untuk menyalakan api di acara PON * sepertinya tahun 80 an ngetop banget atlet yang jadi pembawa obor, semisal pelari cepat Purnomo).
Sepertinya anggota PMR ingin diasosiasikan obor dengan semangat yang tak pernah padam. Jadi anggota PMR itu harus punya semangat untuk menerangi gelapnya malam, alias memberikan manfaat bagi sesama umat manusia. Dalem lagi.
Lalu rantai yang melingkari tulisan SMA 70 yang berarti, persaudaraan di antara anggota PMR SMA 70 akan senantiasa ada tak lekang oleh waktu dan menembus batas ruang serta sekat antar generasi. Bahwa sekali menjadi anggota PMR SMA 70, maka selamanya dia akan tetap anggota PMR 70 walau sudah lulus dari sekolah dan menjadi alumni. Mungkin kalau ada PMR 70 chapter Yogya, Semarang, Bandung, untuk mereka yang pada akhirnya melanjutkan kuliah atau pun menetap di kota tersebut.
Ikatan rasa persaudaraan yang kuat inilah yang membedakan antara organisasi PMR SMA 70 dengan organisasi lainnya di SMA 70 dan juga di sekolah lain.
Akhirnya selesai juga mereka-reka asa, membayangkan suasana kebatinan yang melingkupi para leluhur PMR SMA 70 saat dulu menciptakan logo bunga hitam.
Dihati terdalam ingin juga mendengar secara langsung dari para leluhur alias foundingFather PMR SMA 70. Semoga masih ada waktu dan kesempatan kita untuk bertukar pikiran antar generasi.
Semoga
WAP
Mantap analisanya kak wahyu... tapi setahu saya itu bukan rantai tapi tali tambang yang mengikat dengan simpul hidup CMIIW....
ReplyDeletedi ctrl D dulu ya.. untuk dibaca kemudian.. jadi teringat perbincangan yang lalu ttg lambang,.
ReplyDeletehalooo... hebat pmr 70 punya blog walaupun posting terakhir 1.5 th yg lalu...
ReplyDeletedi pmr 70 masih ada yg bisa menyanyikan lagu "bunga hitam" ga ?
atau PMR 70 masih ada ga sih sekarang ?
Puteri - PMR 70 - 85 (by the way .. di 80 an ga ada celana cutbray & rambut gondrong (bisa disuruh pulang kalo sekolah pake rambut gondrong di jaman itu)... kalo alitopan, camping ...itu memang benar ...)