Catatan Perjalanan Teawalk dan Baksos

Alhamdulillah berkat dukungan rekan2 PMR 70 semuanya, kegiatan terakhir di tahun 2010 ini yaitu Teawalk & Baksos PMR 70 telah berlangsung dengan sukses. Terima kasih kami ucapkan kepada rekan2 yang memberikan bantuan dalam segala bentuk, baik dana atau barang maupun waktu dan tenaga, baik sebelum dan selama kegiatan berlangsung. Kebahagian, kesenangan dan pengalaman yang didapat dari tanggal 23 Desember hingga 25 Desember masih terus berputar di kepala. Apa saja yang peserta alami selama kurang dari 3 hari itu kami coba sampaikan dalam tulisan berikut ini.

Setelah mengalami keterlambatan karena menunggu goody bags dan salah arah, bis rombongan dari DPD eh maksudnya rombongan PMR 70 dengan bis DPD (thanks to k'Wahyu) tiba sekitar pukul 4 pagi di mess perkebunan Cukul, Pangalengan Bandung. Rombongan berjumlah 12 orang ini di sambut oleh penganan jagung, pisang, singkong dan ubi rebus beserta k'Rito, k'Kardian dan k'Iman sebagai tim advance. Karena keterlambatan ini acara sedikit diubah dengan menggeser baksos menjadi siang hari dan acara teawalk dan kunjungan ke pabrik teh dilakukan keesokan harinya untuk memberikan waktu bagi peserta untuk beristirahat dan persiapan baksos.

Di pagi harinya setelah rombongan keluarga k'Pipit dan k'Nike beserta 3 buah hatinya datang beserta k'Wahyu yang menyusul ke Bandung setelah menunaikan tugas kenegaraan, persiapan membungkus bingkisan dan latihan untuk melakukan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh seluruh peserta. Keluarga k'Indah dan k'Alvanov beserta si kecil yang datang menyusul belakangan juga turut membantu persiapan ini. Kegiatan ini terasa seru dan menyenangkan penuh gelak tawa terutama karena para junior yang turut aktif "membantu".

Tepat pukul 14.00 peserta memulai acara di SDN Cukul yang dimulai oleh sambutan dari k'Ariesta sebagai yang dituakan (dan memang yg paling tua :)) yang langsung menyerahkan bantuan berupa seperangkat komputer beserta printernya yang diserahkan oleh k'Nike kepada kepsek SDN Cukul. Kami sempat tercekat ketika dengan harunya pak kepsek menerima bantuan, karena mendapat apa yang mereka anggap sebagai suatu hal yang mustahil. Namun atas berkat ijin Tuhan, PMR 70 berhasil menjadi perpanjangan tangan-Nya untuk meniadakan kemustahilan tersebut.

Acara berpindah ke aula, untuk penyuluhan kesehatan berupa cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar yang disampaikan secara kocak dengan gaya Opera Van Cukul. Setelah penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh dr. Pipit dibantu k'Indah, juga dilaksanakan praktek mencuci tangan dan menggosok gigi di teras sekolah. Imbalannya setiap anak mendapat sikat gigi gratis yang akibatnya para siswa berebutan untuk melakukannya. Keriuhan kembali terjadi saat pembagian susu cair yang diminum saat itu juga bersama-sama (thank to k'Aang atas susunya).

Kegiatan baksos ditutup setelah penyerahan bingkisan kepada para guru yang diberikan oleh k'Lulu dan goody bag kepada para siswa SDN Cukul berupa tas, tempat makan dan minum, serta berbagai macam snack. Kebahagiaan yang jelas terpancar dari wajah anak2 ini, membuat usaha PMR 70 dalam menyusun kegiatan ini lunas terbayarkan.

Seakan belum lelah, rombongan yang sekarang berjumlah 20 orang menghabiskan sore hari di Situ Cileunca memandang barisan gunung Malabar, Wayang dan Sindu diatas pantulan danau yang tenang. Sebagian peserta mengisi kegiatannya dengan mengarungi danau dengan perahu dan melihat2 kebun murbei di sisi lain situ ini. Hari yang padat ini ditutup dengan membakar api unggun di sekitar mess.

Tepat di pagi Natal, peserta yang mendapat tambahan anggota dari keluarga k'Doddy beserta istri dan 2 putra putrinya dan keluarga k'Vera beserta suami dan 2 jagoan ciliknya akhirnya bisa menikmati keindahan dan kesegaran perkebunan teh Cukul langsung ditengah2nya. Dengan arahan karyawan Pabrik Cukul yang menunjukan arah dan berlaku sebagai tour guide, peserta menyusuri jalan setapak menuju Pabrik Pengolahan Teh Hitam Cukul. Sesampainya di pabrik, rombongan dibagi 2 untuk memudahkan melihat pemrosesan dan pengolahan teh dari daun hingga rapi dalam kemasan untuk diekspor. Rombongan kembali berkumpul untuk melakukan tester rasa teh dari beberapa grade teh yang ada. hmm serasa jadi yang paling ahli soal teh nih....

Sebelum berpisah, PMR 70 yang diwakili k'Upi memberikan kenang2an berupa poster dengan kalimat yang memberikan spirit yang mudah2an terus menjadi penanda telah hadirnya PMR 70 di pabrik teh ini.


‎"Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang BESAR. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang BESAR"

Comments

  1. Senangnya bisa berbagi dengan sesama.Tak peduli berapa besar, tak peduli apa dan bagaimana bentuknya.Yang penting bisa membuat orang lain bahagia. itu hal yang tak ternilai harganya. Sesuatu yang kecil dengan Cinta Yag besar....Indah bukan? Pastinya dong

    nike '92

    ReplyDelete

Post a Comment